10 April 2019
Usai menitipkan sebagian koper di penitipan koper di stasiun Shin-Osaka, hari ini De Saputro berencana menuju Tokyo.

Dari Osaka menuju Tokyo ada beberapa moda transportasi yang bisa dipilih, ada pesawat, bus dan kereta. berhubung De Saputro sudah punya JR Pass. tentu saja kita memilih naik menggunakan kereta Shinkansen. Ternyata naik shinkansen dari Osaka ke Tokyo merupakan rute terpopuler, dibandingkan menggunakan pesawat atau Bus.
untuk naik Shinkansen dari Osaka ke Tokyo, kita perlu naik dari salah stasiun Shinkansen. lokasi stasiun Shinkansen terdekat dari hotel tempat menginap adalah stasiun Shin-Osaka. pesan tiket dulu di shinkansen office. setelah sampai di stasiun Shin Osaka, langsung pesan tiket beserta tempat duduknya, dan usai dapat reserve seat yang duduknya berdekatan kitapun berangkat menuju Tokyo. Yeahhh
Shinkansen yang kita naiki adalah Tokaido Shinkansen Hikari 516, dengan JR Pass kita hanya bisa naik Shinkansen Hikari dan kodama, untuk Shinkansen Nozomi tidak bisa.

Perjalanan dari Osaka menuju Tokyo (tepatnya stasiun Shinagawa) membutuhkan waktu hampir 3 jam perjalanan. Berangkat pukul 10.16 dan sampai di Shinagawa pukul 13.03. Akhirnya De Saputro menginjakan kaki di Tokyo, yeah, touchdown Tokyo
Dari stasiun Shinagawa perjalanan dilanjut menggunakan Yokosuka line menuju stasiun Musashi kosugi. Hotel tempat kita menginap berada tidak jauh dari stasiun Musashi Kosugi, namanya Richmond Musashi Kosugi.

Ke resepsionis hotel, dan meskipun belum waktunya check in kita sudah diizinkan masuk ke kamar, terimakasih Richmond.sesampainya dikamar, untuk Mas dan Dede Ran mendapatkan sandal Lucu dan sikat gigi lucu.

Usai meletakkan koper di kamar hotel, Ayah dan Bunda turun sejenak untuk ke mediummarket di dekat hotel, Mas Nara dan Dede Ran istirahat memulihkan tenaga dan semangat, karena nanti sore kita akan jalan ke Odaiba.

Mediummarket ini kita temukan saat jalan dari stasiun menuju hotel, namanya Delif.
Saat sedang berada diluar Indonesia, berbelanja di mediummarket atau supermarket menjadi pengalaman tersendiri, karena kita bisa melihat macam-macam makanan, minuman dan barang-barang yang biasa dibeli oleh masyarakat sekitar, dan biasanya kita menemukan sesuatu yang berbeda.

Selain itu tentu saja harga di supermarket biasanya lebih murah dari harga di mini market.


Usai mengekplorasi supermarket/mediummarket Delif Ayah dan Bunda membawa beberapa makanan untuk dinikmati siang ini, salahsatunya adalah nasi instan.

Nasi instan yang sudah dihangatkan di microwave ditambah bekal rendang dan orek tempe, mengawali hari pertama De Saputro di Tokyo, Maknyusss
3 pemikiran pada “Touchdown Tokyo”