17 Agustus 2018
bersamaan dengan momen 17 Agustus, hari ini, usai menikmati sarapan di Hotel Mewah (Meengir sawah, maksa) Repubblic Marinara, kita berangkat ke Venice, the floating city.

Kota Venice ini merupakan kota dengan banyak pulau kecil, pulau kecil ini sebenarnya berupa pulau berpasir, saat kekaisaran Romawi barat jatuh di abad ke 5 Masehi, untuk menghindari penyerangan dari utara, populasi di venesia daratan melarikan diri ke rawa-rawa dan pulau berpasir. populasi inilah yang kemudian secara turun menurun tinggal dan mengembangkan kota ini.
Kota Venesia terdiri dari banyak kanal air, kanal-kanal ini digunakan untuk jalan perahu untuk ke masing-masing rumah, jadi dibeberapa kanal ada gerbang atau pintu masuk untuk masuk kesalah satu rumah. sekarang ini selain kanal, ada banyak jembatan penghubung, inilah yang membuat kota Venice unik. selain dikenal sebagai floating city, kota ini juga dikenal dengan city of Mask

di venesia, kita bisa menyewa perahu yang di kemudikan oleh jurumudi disana, kita akan dibawa menyusuri kanal-kanal di venesia
ada kanal yan lebar dan ada juga kanal yang sempit
atau ada juga yang yang lebar
selain, kanal-kanalnya, di Venesia juga banyak gang-gang atau lorong sempit diantara rumah, kita bisa juga jalan-jalan menyusuri gang-gang atau lorong ini, beberapa kali Ayah lihat beberapa turis ada yang menginap disalahsatu rumah yang dijadikan hotel, buat teman-teman yang suka, mungkin bisa menginap di Venice untuk merasakan suasana malam di kota ini. repotnya kita harus siap menarik-narik koper di gang-gang tak berujung dikota venice ini.

selain city of Mask, floating city, dan The Queen of Adriatic kota ini juga dikenal sebagai romantic city, buat yang mau romantis-romantisan bisa kesini atau siapa tau ada yang mau honeymoon.
di Vesesia, juga ada saint mark square (Piazza San Marco), salahsatu tempat yang wajib dikunjungi

Doge’s palace tempat Gubernur Venesia dulu

Satu pemikiran pada “Venice the floating city- The Queen of Adriatic”