13 November 2017
Usai mengeksplor Busan tower (Skywalker, rainbow village and Busan tower) , Ayah, Bunda dan teman-teman kembali ke stasiun Busan untuk melanjutkan perjalanan ke Jeonju. menggunakan Korail 3 days pass, cukup mudah, tinggal menunjukan bukti tiket ke Korail office yang ada di stasiun, kita cukup menginformasikan tujuan kita, nanti akan di carikan schedule Korail yang cocok dengan kita.

dari hasil pencarian tiket, ternyata untuk ke Jeonju kita perlu naik kereta ke arah Busan, kemudian turun di stasiun Osong dan pindah kereta ke arah Jeonju
ini tiketnya, cukup informatif kalo paham bahasa Korea. kalau ngak ngerti bahasa korea, penjelasan mbaknya cukup informatif kok.
Alhamdulillah hari kedua di Korea sudah mulai terbiasa dengan Korail schedule, tidak terlalu grasak-grusuk mengejar kereta. karena perjalanannya cukup lama, di Korail ini (semacam shinkansen)bisa tidur, sholat dan makan.
kira-kira 50 menit sampailah kita di stasiun Jeonju.
dari stasiun Jeonju, perjalanan kita belum berakhir, karena kita mesti naik bus ke Hanok Village Jeonju
setelah naik bus yang gaya mengemudinya seperti bawa Metromini di Jakarta sampailah kita di Hanok village Jeonju. dan ternyata pemiliknya sudah menunggu kita, kita sampainya terlalu malam.
jangan lewatkan jalan-jalan malam disekitar Jeonju Hanok village, karena banyak pemandangan yang bisa dinikmati
bisa juga menikmati cumi besar criapy, aka Ozzang
14 November
Jalan pagi
mesti suhu udara pagi ini cukup dengin, Ayah dan Bunda usahakan untuk keluar berjalan ke sekitar hanok village, dingin sih tapi serunya belum terlalu ramai, jadi bisa foto-foto dan menikmati udara lagi yang masih segar.
Hanbok
awalnya plan kita pakai Hanbok (pakaian tradisional korea) setelah sampai di Seoul, tepatnya di istana Geongbokgung, namun mempertimbangkan ramainya istana geongbokgung dan pemandangan di Jeonju yang ciamik, akhirnya diputuskan untuk sewa hanbok di Jeonju, dan keputusan ini benar-benar tepat, karena saat kita mengunjungi seoul suhunya sedang dingin dan kurang nyaman kalau pakai hanbok, bisa menggigil kedinginan, brrrrr
Merasakan Bibimbab dinegeri asalnya
di Jeonju, tak lupa kita mencoba bibimbab dan kong namul gukbap alias soup tauge. rasa kimchinya lebih mantaaab dibandingkan yang Ayah rasakan di Indonesia, ditambah kalau kimchinya habis, langsung ditambah lagi.
~ditulis sambil menunggu boarding ke JL 729 (Narita airport)~
to be continue
3 pemikiran pada “Jeonju Hanok Village”