12 November 2017
saat pergi ke salah satu tempat untuk berwisata, Ayah dan Bunda biasanya memilih untuk berkunjung ke tempat terjauh terlebih dahulu, dan mendekati waktu pulang, explore ditempat yang dekat dengan tempat kepulangan. Begitupun dengan kunjungan ke Korea kali ini. karena kepulangan kita dari Seoul, maka Ayah, Bunda dan teman-teman memilih mengunjungi tempat terjauh dari Seoul di awal kunjungan, yaitu Busan.
Setelah riweuh dengan urusan Korail pass, dan penitipan bagasi di stasiun Hongik university, akhirnya Ayah, Bunda dan teman-teman bisa lebih tenang menginjakan kaki di stasiun Busan, yaitu bagian paling selatan dari Korea Selatan.
Way to Hotel
dari stasiun Busan, perjalanan di lanjut ke Hotel di area Haeundae beach menggunakan angkutan Bus.
rute Bus 1003 yang kita naiki (diambil dari google map)
urusan transportasi, sudah banyak di browsing sama tante Tri dan tante Cecil, Ayah hanya double cek memastikan bus atau transportasi yang kita naiki sudah benar.
kesulitan saat naik bus di Korea adalah kadang kita kurang paham darimana naiknya (baca Halte), setelah ketemu halte tempat naik pertanyaan selanjutnya apa benar halte ini menuju tempat yang dituju, atau halte yang diseberang jalan. buat Ayah pengalaman seperti ini seruu, bagaimana mencoba transportasi dinegeri orang, dan bahagia kalau sudah berhasil sampai tujuan.
selain browsing dan bertanya dengan warga sekitar, pengecekan apakah Ayah, Bunda dan teman-teman sudah menuju ke arah yang benar, adalah dengan mengecek halte yang dilewati. namun untuk negara korea selatan, masih ada beberapa halte yang hurufnya hanya huruf Hangeul, tidak ada huruf latin/English
detail halte yang dilewati masih ada beberapa yang menggunakan huruf Hangeul
di Jeonju, malah semua petunjuk halte google map menggunakan huruf Hangeul. untungnya tante tri sudah belajar bahasa Korea, jadi sedikit-sedikit bisa tau artinya. untuk yang belum belajar bahasa Korea jangan khawatir, anda bisa gunakan cara alternatif yaitu dengan bantuan tracking dari google Map, kita bisa tau apakah posisi kita sudah dekat atau masih jauh.
kok jadi ngomongin tips bertransportasi menggunakan bus di Korea nih, hehehe. lanjut ke Haeundae beach. sampai di halte dekat hotel kitapun turun, berhubung kita belum paham mekanisme pemakaian Tmoney atau e-money di bus, jadilah saat turun kita repot melakukan tap ke mesin yang ada dibagian tengah, sehingga membuat bus menunggu dan kita di marahi pak driver. hehehe, maafkan kekurang tahuan kami ya pak.
saat mengunakan transportasi bus di korea, ada dua metode pembayaran yang bisa digunakan, yaitu dengan memasukan uang cash di mesin saat masuk bus (metode lama), dan melakukan tap (menempelkan) T money ke mesin tap. khusus untuk T money, taping dilakukan saat masuk bus dan saat akan turun. jadi ada dua tempat taping yaitu di depan Bus saat kita naik dan ditengah saat kita turun.
tempat untuk melakukan tap dan Tmoney card
oh iya untuk naik bus di Korea, selalu dari pintu depan, dan turun dipintu tengah. jangan lupa tekan/pencet Bel saat bus menuju/akan sampai di halte yang kita tuju.
tombol yang perlu ditekan saat akan turun, tombol ini ada di dekat tempat duduk (foto tombolnya menyusul ya lagi dicari dulu).
Popcorn Hostel
inilah tempat kami menginap selama di Haeundae, Hostel ini sudah kami pesan sebelum datang ke korea, hotel ini berada di lantai 7 atau 8 ya, lupa euy
nice place to stay, ada common kitchen yang bisa digunakan bersama.
penampakan hotel
penampakan dalam kamar dan common kitchen
Haeundae Beach
sebenarnya jadwalnmalam ini kita ke 101 bay, namun karena udara cukup dingin, (padahal mager/malas gerak, hehehe) jadilah kita hanya berjalan-jalan di pinggir pantai. ternyata cukup ramai juga, ada yang berlari (brrrr, kuat ya ngak kedinginan), ada yang bermain kembang api, ada yang perform menyanyi di kedinginan malam. kebanyakan jalan-jalan di pinggir pantai
ini foto dipinggir pantai Haeumdae beach di malam dan pagi hari
dalam perjalanan kembali ke Hotel, Ayah, Bunda san teman-teman menemukan spot jalan yang menarik, karena warna daunnya sudah menguning, khas daun-daun di kala musim gugur.
dan kunjungan kita ke Haeundae beach berakhir. yang Ayah cukup kagumi adalah, pedestrian atau jalan di pinggir pantai dibuat apik dengan banyak pohon, membuat aktivitas berjalan jadi lebih menyenangkan. mudah-mudahan sektor pariwisata kita bisa meniru hal positif ini sehingga bisa membuat turis merasa nyaman, dan kembali serta memberitahu kolega mereka.
to be continue
Satu pemikiran pada “Haeundae Beach”