29 Desember 2014
Selesai menunaikan Ibadah sholat Shubuh di Masjid Nabawi, Ayah melihat-lihat beberapa sudut masjid sambil mengambil beberapa foto, seolah tak percaya Ayah sudah menjejakkan kaki di kota Nabi. sedikit penasaran dengan penampakan wadah seperti galon berwara abu-abu yang banyak tersebar di area masjid, apa isinya ya?
ini dia penampakan galon berwarna abu-abu
sampai ada seseorang yang mengambil air menggunakan gelas plastik yang tersedia. baru ngeh kalau wadah berwarna abu-abu itu berisi air untuk diminum dan tiba-tiba saja Ayah merasa haus.
Selesai minum dari wadah berwarna abu-abu, muncul pertanyaan lain, apa ini air Zam-Zam ya? karena seingat Ayah mata air Zam-Zam berada di Mekkah, tapi kok tersedia di Madinah. mas Azis meyakinkan kalau air yang berada diwadah abu-abu tersebut adalah air Zam-zam, dengan bukti tulisan arab yang berada pada bagian depan galon. Subhanallahu sudah diberi kenikmatan bisa merasakan air Zam-zam. tiba-tiba Ayah teringat tulisan tentang waktu-waktu mustajab untuk berdo’a, diantaranya adalah saat meminum air zam-zam
Diriwayatkan oleh Jaabir bin ‘Abdillah radliyallaahu ‘anhu : Bahwasannya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallambersabda :
زَمْزَمُ لِمَا شُرِبَ لَهُ
“Air zamzam itu menurut apa yang diinginkan peminumnya”.[17] Diriwayatkan oleh Ibnu Majah no. 3062 dan Ahmad 3/357
source https://gyannara.wordpress.com/2013/04/25/kapan-kamu-berdoa/
segera Ayah ambil satu gelas lagi, sambil berdoa memohon ampunan atas segala dosa yang sudah dilakukan.
Botol kemasan kosong
Sejak tau, didalam masjid Nabawi tersedia air zam-zam yang berlimpah, selalu Ayah usahakan untuk meminumnya sebelum dan setelah sholat, ditambah Ayah selalu membawa botol kemasan kosong untuk diisi air zam-zam. lumayan bisa buat diminum saat berada dihotel. bahkan di rombongan Ayah dan Bunda ada yang membawa air zam-zam untuk mandi.
Di lain kesempatan saat sedang menunggu Bunda di pelataran utama masjid Nabawi, Ayah melihat petugas masjid Nabawi sedang mengatur galon-galon air zam-zam yang berlimpah.
ini nih galon-galon air zam-zam, banyak kan?
Subhanallahu, terimakasih kepada pemerintah KSA (kingdom Saudi Arabia atawa kerajaan Saudi Arabia) yang sudah menyediakan air Zam-zam dari Mekkah ke Madinah untuk jema’ah masjid Nabawi, semoga berkah dan rahmat Allah Aza Wa Jalla terlimpah kepada pemimpin dan rakyatnya yang menjalankan Sunnah nabi Allah Muhammad Sallallahu alaihi wasalam.
Air zam-zam masjidil Haram
mirip dengan masjid Nabawi, di masjidil Haram juga tersedia galon-galon air berwarna abu-abu yang berisi air Zam-zam.
penampakan galon air abu-abu di masjidil Haram
selain galon air berwarna abu-abu, di pelataran masjidil haram dan di antara sofa dan marwah ada juga keran air zam-zam, kita bisa meminumnya langsung atau menggunakan botol kemasan kosong.
bukan air Zam-Zam
oh iya untuk teman-teman yang akan mengambil atau minum air zam-zam di masjid Nabawi dan masjidil Haram ada juga keran air yang merupakan air biasa atawa bukan air zam-zam.
ini salah satunya
jadi sebelum minum atau mengisi botol kemasan kosong ada baiknya mengecek terlebih dahulu apakah air yang akan diisi atau diminum tersebut air Zam-zam.
ini salahsatu tanda air zam-zam
sayangkan kalau sudah ngisi ternyata yang diisi bukan air zam-zam.
air zam-zam yang boleh dibawa
pemerintah KSA sudah menyediakan galon-galon air zam-zam yang bisa dibawa pulang oleh jama’ah umroh, banyaknya adalah 5 liter perorang
ini penampakan kardus dan galon airnya
saat perjalanan dari jeddah menuju Kuala lumpur, Ayah masih menyisakan setengah botol air Zam-zam, Alhamdulilah masih bisa meminumnya sebelum penerbangan Kuala Lumpur menuju Jakarta.